Selasa, 21 Mei 2013

0 Aspek Sosial Sungai Mahakam


Aspek Sosial [sunting]

Ponton pengangkut batu bara di Sungai Mahakam
Sungai Mahakam merupakan sumber penghidupan bagi penduduk, terutama nelayan dan petani, sebagai sumber air, dan prasarana transportasi sejak dulu hingga sekarang. Di lembah sungai inilah tempat berkembangnya kerajaan Kutai. Sejarah Kutai terbagi dalam dua periode yaitu Kutai Martadipura (sekitar tahun 350-400) dan Kutai Kartanegara (sekitar tahun 1300). Kutai Martadipura merupakan kerajaan Hindu yang didirikan oleh Mulawarman sebagai raja pertamanya di Muara Kaman, yang tercatat sebagai kerajaan tertua di Indonesia.[8] Kutai Kartanegara didirikan oleh pemukim dari Jawa di Kutai Lama di dekat muara Sungai Mahakam. Pada sekitar tahun 1565, Islam menyebar secara luas di Kutai Kartanegara terutama atas usaha ulama yang berasal dari Jawa, Tunggang Parangan dan Ri Bandang.[9]

Suku Dayak merupakan suku asli Kalimantan disamping suku Kutai dan Banjar. Sejak sekitar tahun 1970-an program transmigrasi dimulai di Kalimantan Timur terutama berlokasi dekat Sungai Mahakam. Transmigrasi bertujuan untuk memindahkan penduduk dari pulau-pulau berpeduduk padat, JavaBali, dan Madura, untuk miningkatkan produksi pertanian di luar pulau tersebut. Hingga tahun 1973, sekitar 26% daerah pertanian di Kalimantan Timur digarap oleh transmigran.[10]
Sebagai tambahan, sungai Mahakam juga memiliki karakter unik. Kebanyakan permukiman berada di muara sungai. Ada tiga pembagian nama untuk muara ini.
Mulai Samarinda sampai Kukar, disebut dengan istilah "Loa". Sebut saja, Loa JananLoa BakungLoa Kulu, dan Loa Buah. Berikutnya, giliran "muara" dari pertengahan Kukar hingga Kubar. Seperti Muara KamanMuara MuntaiMuara Wis, dan Muara Pahu. Di bagian hulu Kubar, namanya menjadi "Long", seperti Long BagunLong Pahangai dan Long Apari. Baik LoaMuara, dan Long, semuanya berarti muara[11].

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nadila Dela's BLOG Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates